Selasa, 03 September 2013

Aku dan titik terendahku..

Dimana keputusan mu sudah menjadi suatu takdir yang entah dapat aku terima atau tidak.
Dimana jutaan doa menjadi kutukan bagiku.
Dikala hati yang sudah ku tutup rapat untuk siapapun.
Apa gunanya kututup rapat karena seorang yang dulu didalam berusaha keluar dengan cara menghancurkannya dan telah menemukan tempat yang lebih teduh.
Disini aku bernyanyi diatas puing-puingnya.
Jutaan makna masih terukir rapih diantara tumpukan puing-puing.
Ya.. Masih terbingkai rapih.
Entah sampai kapan aku berada dalam titik ini.
Titik yang paling rendah dalam hidupku.
Titik paling kelam sejauh mata memandang.
Titik yang merupakan senyum adalah sebuah tipuan.
Titik dimana do'a terus dipanjatkan.
Titik yang entah sampai kapan aku berusaha memanjatnya.
Akan tetap ku simpan rapih rasa yang tak peernah berkurang ini.
Sampai nanti. Sampai aku bisa bernyanyi dan menari di Surga Tuhan.

Selasa, 25 Juni 2013

Selamat Malam...



Selamat malam semuanya...
Selamat malam para pembual
Selamat malam para tikut got
Selamat malam gembel cikini
Selamat malam pelacur jatinegara
Selamat malam rembulan penguasa malam
Selamat malam penyihir jahat
Selamat malam penghisap aibon
Selamat malam pecongkel spion
Selamat malam pengaspal jalan tol
Selamat malam kutu monyet
Selamat malam penipu kirimin mama pulsa
Selamat malam kondektur dekil
Selamat malam semuanya.. Selamat malam untuk semua yang tidak pernah diucapkan selamat malam..

DKI 0605

Rabu, 22 Mei 2013

Kutunggumu di Tosari



Dengan sekuntum bunga yang hampir layu tapi tak pernah layu karena musim semi pasti kembali, aku menggumu.
Dengan bermodalkan rindu berharap dibalas rindu.
Dengan memiliki cita bermandikan cinta aku membawamu menelusuri malam.
Melawati jalur-jalur sumber penghidupan mengantri waktu untuk pulang kedalam pelukan.
Jalan yang terlawati berliku membuat kami menari untuk meniti dalam suntuknya hari tadi.
Tuhan semoga kami dapat bernyanyi lagu indah..
Semoga kami saling mengisi relung-relung kekosongan dalam hati kami.
Tuhan jika ada yg lebih setia dari bunga edelwais berikanlah namanya dari cinta kami.
Tuhan jika jalan ini masih panjang berikanlah kami kesempatan untuk menikmati jalan ini....


Minggu, 24 Maret 2013

Renungan Bangsa

Sedikit aku berikan waktuku untuk merenungkan Bangsa ini...

Bangsa Indonesia...
Ya Indonesia yang berbangsa.
Bangsa Indonesia................
Bangsa yang sedikit kita banggakan.
Bangsa yang pemudanya tidak terlalu kenal dengan budayanya, mereka yang lebih tahu gangnam style dan suffle dibanding kan tari kecak dan tari pendet.
Bangsa yang pemudanya lebih akrab dengan jack daniel dibanding es cendol dan wedang jahe.
Bangsa yang pemudanya kini lebih senang bersosialisasi di sevel dari pada gelanggang remaja.
Bangsa yang pemudanya gemar film korea bukan lagi sejarah bangsanya lagi.
Bangsa yang pemudanya hanya hapal jumlah istri Aceng Fikri bukan hapal Pancasila.
Bangsa yang pemudanya hanya merayakan valentine bukan hari kemerdekaan bangsanya.
Bangsa yang pemerintahannya memberikan bantuan kepada tersangka korupsi bukan kepada korban HAM.
Bangsa yang menterinya bisa korupsi sesuka hati DPRnya menanti komisi.
Bangsa yang aparatnya bisa main hakim sendiri.
Bangsa yang asetnya di rekening pribadi.
Semuanya terluka, lukanya tumbuh subur, suburnya hebat mengalahkan subur tanah surga bangsanya.
Perlu disembuhkan? Ya perlu disembuhkan?
Perlu dibereskan? Ya sangat perlu dibereskan?
Siapa yang bereskan? Ya siapa yang mau bereskan?
Kalo gitu kita perlu gambreng rame-rame. Kalo gambreng yg beresekan 1 orang? Apakah kuat? Apakah bisa? Ya bisa, bisa mati....