Jumat, 17 September 2010

"Malam kini untuk sekian kalinya"



malam! kini aku lapar, lapar akan pikiran lurus dan melodi kehidupan

malam! kini aku kenyang, kenyang akan terombang ambingnya rasa hati

malam! kini aku muak, muak akan kehati hatian melangkah

malam kini aku rindu, rindu akan kebebasan melambung

malam semoga hanya disini tidak untuk malam berikutnya.
Malam hanya engkau yang tahu maksud tulisan ini, semoga malam tak mendengkur seperti malam malam sebelumya yang mendengar celotehku.
_chakim dalam malam_

"Putri yang Ku Tunggu"

Putri yang ku tunggu berjalan dalam sebuah lingkaran yang biasa disebut kehidupan.

Raut wajah selalu terpampang kebahagian dalam meniti tiap jengkal lingkarannya.

Senyumnya yang panjang membuat insan lupa akan Tuhan juga menciptakan rasa sedih.

Dalam tabir gelap ia selalu menjadi cahaya dalam lingkarannya.

Tetapi hati yang terbuat dari gumpalan darah yang keluar dari rahim ibunya tiada yang pernah tahu.

Putri yang ku tunggu putaran langkahmu masih jauh.

Putri yang ku tunggu tetaplah engkau menyinari awan mendung dengan cahayamu.

Putri yang ku tunggu senyum panjangmu seakan hanya milikku.

Putri yang ku tunggu tetaplah menari dalam sanubari.

Putri yang ku tunggu tetaplah berdedang dan jangan berlenggang untuk hilang.

tidak jahat walauku tersayat...

Nama yang ku sebut sudah hilang dari lidahku tapi tak hilang dari ingatan ku

tawa ku bersamanya masih terbingkai rapih dalam dinding dinding hati ku

kami sering belajar berjalan lurus dan terus mencari apa arti kebahagian itu

tapi kini kami sudah memiliki jalan yang berbeda dimana batu sudah berlumut, air sudah mengeruh, bunga sudah melayu, darah sudah membeku, nanah sudah mengering.

Kini semuanya sudah berbeda. Yang kulihat hanya kelabuh yang tabuh

Tuhan kini jalan yang engkau berikan sudah terlihat tidak jahat walauku tersayat walau ini sepi sunyi tak ada desis kehidupanku.
Cahaya dalam langit langit redup bagai senyawa tak bernyawa

"Berasa tak berasa"

Dinginnya menyelinap dari kejauhan.
Sebuah nama peri samar samar terdengar.
Satu tak berubah banyak yang banyak bisa menjadi satu.
Terkadang langkah ini mengayun sangat berat untuk berjalan jauh kedepan karena sudah terhanyut dalam senyuman yang terlihat abadi dari sebuah nama sahabat yang sudah terpahat semoga kekal yang terasa hangat.
Di ruangan ini aku mencari titik untuk jalan keluar dari ingatan agar langkah ku cepat untuk ke depan tetapi dinginnya masih terasa hangat.

AKU DALAM HUJAN

AKU DALAM HUJAN

dalam hujan kini aku tak bisa membedakan mana air mata mana air hujan

aku adalah manusia yang tak pernah hidup dalam terang
di malam yang tak berbintang aku berjalan tanpa arah

aku adalah manusia yang tak berbalas cinta
aku tak pernah di hidupi oleh cinta hanya ego yang menuntun ku

dalam lelah nya raga aku tidak pernah merasa lelah

aku adalah manusia yang mudah buta tetapi sukar merasa sakit
walau sakit sudah terasa walau diri tak lagi berharga harimau tetap sulit berbicara.

Sadarkan Aku

Malam ini aku berdendang dalam nyanyian suka cita hanya untukmu
rembulan kini adalah kawan bukan karena matahari adalah lawan
tetapi karena malam selalu menemani aku dan bercerita tentangmu
Tetapi aku juga selalu bertanya pada malam, aku seorang yang berlumuran laknat bernafaskan dosa apakah pantas mencintai dan menyayangimu insan Tuhan yang selalu memberikan kedamain dalam dunia?
Jika memang tidak pantas biarkan malam yang menjadi saksinya.
Selamat malam sayang. Aku mencintai dan menyayangimu. Sadarkan aku selalu akan semuanya sayang.

Lintasan Memori

Ada yang terlintas saat aku mengikuti jalur hidup.

Dingin nafasmu membekukan air mata ku

Senyummu adalah kemerdekaan bagiku

engkau hawa yang selalu menari dalam sanubari
engkau hawa yang selalu memberi irama dalam jantungku.

dalam mimpi aku berdoa semoga cahaya ini terus menaringiku yang gelap akan pengap.

kepergianmu adalah kematian untukku

jikalau saat kepergianku bukan aku ingin meninggalkanmu tetapi memang ada jalan lain dan menjadikanmu kenangan.
Selamat malam hawa semoga jalan yang pernah kita lewati adalah jalan yang indah.

Malam satu

Jam satu lewat satu. Tiba aku terbangun dari tidurku dan aku ingat kamu.
Aku merindukanmu tanpa lelah. Aku sembunyikan dukaku untuk mu. Aku binasakan sedih untuk mu.
Aku merindukan mu saat ini. Tak akan pernah puas aku untuk waktu yang diberikan Tuhan saat kita bertemu. Maka maklumilah sayang.
Aku ingin memelukmu mendekat dengar erat untuk menyatakan rinduku.
Aku minta maaf karena nyawa hanya satu dan tak tau kapan jadi layu.
Aku sayang kamu.

Aku Mabuk Tuhan..

Hujan kini dalam Rindu
Rindu kini dalam Hujan
dalam merdunya yang germecik aku berharap mencium baunya yang samar-samar
aku hanya berharap bayanganmu tertahta rapih dalam pantulan bunyi hujan
Cinta mari menari dalam mimpi!
Cinta mari berdendang jangan terhalang!
Cinta mari bernyanyi jangan sedih!
Tuhan sedikit aku beralih kepadamu, Terimakasih yang telah memberikan lagu padaku, sehingga hidupku berirama
Tuhan kabarkan pada seluruh penjual anggur yang memabukan bilang pada mereka kalau anggur mereka sudah tidak memabukan lagi bagiku.
Karena insan cantik ini sudah sangat pintar membuat aku mabuk.
.......-
_chakim yang sedang mabuk asmara karena ulahmu.

Kaulah...

Tuhan malam ini akan ku renungkan

telah ku senderkan sebuah nama dalam hati tidak ku sudutkan hanya ku paku sehingga kaku tak akan layu memang terlihat merdu karena aku yang mau
"Hawa Ku Terindah"
nyanyian indah
setetes madu pemanis langkahku

secangkir cahaya penerang gelapku

sebutir embun penyejuk sedihku

selembar udara
memberi jengkal helaan nafasku.
Aku sayang kamu malaikat kecil ku. Aku Mencintaimu..

SEMUA DALAM MASANYA...

Gumpalan kapas putih itu menjadi kelabu, sekarang mendekat dengan cepat, meradang terkadang, menerjang bagai badai.
Tarian kini menjadi luka.
Merdunya sudah tidak syahdu mendayu.
Masa yang ku nanti skrang berhenti. Yang ingin ku lewatkan tak akan pernah ku lewatkan karena ini sebuah loncatan besar sehingga aku lelah untuk merasakan nanah bukan lagi darah dan air mata.
Sekarang aku tidak pernah ingat lelucon tangis bahagia mulut lebar kawan.
Semoga yang ku lewatkan adalah jalan yang terbaik.

Selamat Pagi Bidadari..

Selamat pagi bidadari penyejuk hati ku.

Syahdu terdengar di luar nadi ku

nadanya berdetak nyanyian mu

gestur berdenyut tarianmu

silau berbayang wajahmu

air
mata
batu

layaknya

Tuhan
Aku dan
mentari pagi ini
menunggu senyummu yang sempurna.

jelita pagi..

Pagi yang cerah bermahkota mimpiku

aku mencoba menghirup udara panjang menikmati anugrah Tuhan, masih saja terdengar namamu dalam helaan nafasku

wanita yang mempunyai beribu bayangan

wanita yang selalu meninggalkan kenangan disetiap langkahnya

wanita yang kupuja sampai ke tulang sumsumnya

wanita yang berani menantang dunia

wanita yang tegar menghadapi semua padahal layu menyelaminya.

maafkan...

Di luar pelukan guling ini aku menangis
dalam kelamnya aku bertanya, ibu tak pernah mau menjawab karena ego
aku disini menatap terpapah meminta apa yang harus pintah
tariannya membuat ia melayang hingga buta dan lupakan aku.
Ibu aku tidak akan meminta. Aku akan mencari dan membunuhnya.
Ibu disini aku masih menangis
ibu bayangan kelam itu akan terus ku cari sambil menangis dan akan ku bunuh bila ku menemukannya

maafkan aku ibu

kiriman bidadarinya sudah sampai..

Kini ia hadir membawakan senyum

kini ia hadir membawa obat untuk menyembuhkan luka ku

kini ia berdendang membuat ku lupa akan daratan

tariannya membawa ku ke dunia kebahagian

Nyanyiannya selalu terngiang di telingaku

langkahnya yang berisi anugrah dari Tuhan mulai ku pahami

Tuhan memang engkau selalu hidup untuk aku ...

melancholy to father

Kelamnya datang meradang dengan menerjang

sosoknya penunjuk arahku yang berliku kini hilang karena zaman

ia mengajarkanku cara menerjang badai
ia mengajarkan ku cara meloncati kerikil tajam

ia menarangi disetiap malam dan mengajarkan aku untuk berdendang.
Tapi kini lilin itu telah padam

ia akan membunuhku jika tau saat ini aku menangis karena membutuhkannya.

Papa titipkan namaku disurga. Maafkan aku yang tak bisa buat mu bahagia disana ku.
Papa bilang pada malaikat dan sampaikan pada Tuhan jadikan aku sepertimu.

Berikan GulaMu untuk kopiku yang Pahit...

Lagu mu masih terdengar hingar bingar dalam sadar

Nama mu masih terpahat dengan ke abadian paku ber tatu tatu dalam rayu sanubariku

Tarian jiwa mu adalah bayangan ku yang kaku karena terlalu merdu dalam syahdu
HawaKu...

Hmm.. Tuhan ayo kita berbincang Tuhan, tapi aku minta gula mu karena kopi ini terasa pahit biar makin nikmat bicangan kita.

Tuhan, jika cinta itu buta jangan engkau butakan dia
Tuhan, jika cinta itu gila jangan engkau buat dia gila
Tuhan, jika cinta itu sakit jangan buat dia sakit

Tuhan, biarkan aku yang buta sampai ku gila hingga aku sakit ini hanya aku yang rasakan.

Hujan Dalam Warung Kopi

Ku hirup hujan dalam teduhan warung kopi

sinar lampu jalan menyoroti hidupku yang hanya terdapat besar dan kecil

besar dan kecil hanya semua nama pirasat tukan somay yang ada di sebelah ku

besar dan kecil adalah anugrah perbedaan dari Tuhan

kami tidak akan pernah merasa besar jika tidak ada kecil
dan
kami tidak tidak pernah merasa kecil jika tidak ada besar

kami tidak ada akan bisa menempatkan diri kami Tuhan karena kami tidak pernah menghiraukan besar dan kecil.