Dimana keputusan mu sudah menjadi suatu takdir yang entah dapat aku terima atau
tidak.
Dimana jutaan doa menjadi kutukan bagiku.
Dikala hati yang sudah ku
tutup rapat untuk siapapun.
Apa gunanya kututup rapat karena seorang yang
dulu didalam berusaha keluar dengan cara menghancurkannya dan telah menemukan
tempat yang lebih teduh.
Disini aku bernyanyi diatas
puing-puingnya.
Jutaan makna masih terukir rapih diantara tumpukan
puing-puing.
Ya.. Masih terbingkai rapih.
Entah sampai kapan aku berada
dalam titik ini.
Titik yang paling rendah dalam hidupku.
Titik paling
kelam sejauh mata memandang.
Titik yang merupakan senyum adalah sebuah
tipuan.
Titik dimana do'a terus dipanjatkan.
Titik yang entah sampai kapan
aku berusaha memanjatnya.
Akan tetap ku simpan rapih rasa yang tak peernah
berkurang ini.
Sampai nanti. Sampai aku bisa bernyanyi dan menari di Surga
Tuhan.
Selasa, 03 September 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar