Selasa, 03 September 2013

Aku dan titik terendahku..

Dimana keputusan mu sudah menjadi suatu takdir yang entah dapat aku terima atau tidak.
Dimana jutaan doa menjadi kutukan bagiku.
Dikala hati yang sudah ku tutup rapat untuk siapapun.
Apa gunanya kututup rapat karena seorang yang dulu didalam berusaha keluar dengan cara menghancurkannya dan telah menemukan tempat yang lebih teduh.
Disini aku bernyanyi diatas puing-puingnya.
Jutaan makna masih terukir rapih diantara tumpukan puing-puing.
Ya.. Masih terbingkai rapih.
Entah sampai kapan aku berada dalam titik ini.
Titik yang paling rendah dalam hidupku.
Titik paling kelam sejauh mata memandang.
Titik yang merupakan senyum adalah sebuah tipuan.
Titik dimana do'a terus dipanjatkan.
Titik yang entah sampai kapan aku berusaha memanjatnya.
Akan tetap ku simpan rapih rasa yang tak peernah berkurang ini.
Sampai nanti. Sampai aku bisa bernyanyi dan menari di Surga Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar