Jumat, 17 September 2010

SEMUA DALAM MASANYA...

Gumpalan kapas putih itu menjadi kelabu, sekarang mendekat dengan cepat, meradang terkadang, menerjang bagai badai.
Tarian kini menjadi luka.
Merdunya sudah tidak syahdu mendayu.
Masa yang ku nanti skrang berhenti. Yang ingin ku lewatkan tak akan pernah ku lewatkan karena ini sebuah loncatan besar sehingga aku lelah untuk merasakan nanah bukan lagi darah dan air mata.
Sekarang aku tidak pernah ingat lelucon tangis bahagia mulut lebar kawan.
Semoga yang ku lewatkan adalah jalan yang terbaik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar